Enggan apa adanya mencerminkan jati diri.....

Belajar dari Rasa Sakit

Tidak ada seorang pun di dunia ini yang perjalanannya mulus dan nyaman terus. Pada suatu ketika, ia pasti menghadapi yang namanya kesukaran. Entah itu perasaan tertolak, dilupakan, dipandang sebelah mata, difitnah, dan semacam itu.

Sejujurnya, ketika menghadapi berbagai kenyataan yang menyakitkan tersebut, rasanya kita ingin lari saja dari kenyataan. Kita capek. Tertekan. Marah. Kecewa. Sakit hati. Nggak terima. Jika bisa, Ingin membalas.

Apa kamu juga pernah mengalaminya? Pernahkah kamu merenungkan mengapa semua hal buruk itu bisa terjadi pada orang baik seperti kamu? (ehmm..). Mungkin ini bukan sesuatu yang indah, namun perlu untuk dicerna dalam pikiran kita. Jika selama ini perasaan sakit telah banyak kali melukaimu, mulai sekarang, yuk belajar untuk mengambil pendekatan secara berlawanan. Pernahkah kamu merenungkan mengapa kita membutuhkan semua rasa sakit yang -kita pikir- tidak perlu itu?

Yeah, jika rasa sakit tidak diperlukan, Tuhan pasti akan menjauhkannya dari kita, guys. Namun, toh, kita masih diijinkanNya mengalami semua perasaan menyebalkan tersebut. Berarti, semua itu ada gunanya dalam hidup kita!

1. Rasa sakit dapat menjadi penggerak/ motivasi yang terbesar
Pernah dipandang sebelah mata? Pernah ditolak? Ditertawakan di belakang? Jika ya, lakukanlah sesuatu. Jangan hanya duduk dan merenungi nasib. Hidupmu tak akan berubah karenanya. Mungkin perjalanan hidup kita berat, tapi kita mampu mengubah dan mengendalikan nasib. Bertindaklah. Tunjukkan pada mereka yang pernah memandang sebelah mata kepadamu bahwa kamu tidak seperti yang mereka pikirkan. Buktikan pada mereka yang pernah menolakmu bahwa kamu jauh lebih berharga dari apa yang mereka anggap. Buat mereka menyesal karena telah menjauhimu. Ambil tindakan dan buat pencapaianmu. Jika yang kamu bisa pikirkan hanya balas dendam, mungkin sekaranglah waktunya untuk menata kembali hidupmu. Urusanmu belum selesai jika fokusmu hanya membalas dendam. Hidupmu jauh lebih berhaga daripada sekedar pembalasan dendam. Orang yang mengatakan bahwa pembalasan dendam itu manis hanyalah mengatakan kebohongan besar padamu. Jika ada yang harus kamu buktikan, maka itu adalah prestasi, bukan yang lain.

Rasa sakit adalah penggerak terbesar dalam hidup seseorang. Jika kamu berhasil membuktikan diri melalui pencapaianmu, suatu hari nanti kamu bisa menoleh ke belakang dan merasa berterima kasih pada setiap orang yang telah memandang sebelah mata kepadamu. Bahkan kamu akan merasa berhutang kepada mereka. Karena tanpa mereka, mungkin kamu nggak akan pernah sampai di sana..

2. Ketidak-nyamanan adalah tanda bahwa kamu sedang bertumbuh
Tahu kepompong kan? Mungkin kamu tahu bahwa ada saatnya kepompong harus menjalani masa yang sukar sebelum menjelma menjadi seekor kupu-kupu yang cantik. Jika kamu berniat membantu, kamu justru akan merusak pertumbuhannya. Bukannya semakin cepat ia menjadi kupu-kupu, bisa-bisa ia malah mati dan merana, karena pada saat-saat itu, ia sedang menguatkan otot-otot tertentu dalam sayapnya agar ia dapat terbang.

Demikian juga dengan rasa sakit atau rasa tidak nyaman yang menyebalkan dalam hidupmu. Bisa jadi itu cara Tuhan menguatkan otot-otot kebaikan dan urat-urat mental dalam jiwamu, agar pada saatnya nanti, kamu terbiasa menghadapi keadaan yang seperti itu. Ingatlah bahwa apapun yang tidak membunuhmu, menjadikanmu lebih kuat!

3. Mungkin Tuhan sedang mengembangkanmu untuk membentuk dan membuat kehidupan orang lebih baik melalui pengalaman-pengalamanmu yang buruk di masa lalu.
Coba tebak, siapa yang bisa memberi penghiburan pada mereka yang patah hati? Hanya orang yang pernah melaluinya. Siapa yang bisa merasakan penderitaan mereka yang sakit parah? Hanya mereka yang pernah mengalaminya. Percayalah sob, tanpa pernah mengalami apa yang seseorang alami, kamu takkan pernah bisa mengerti keadaannya. Namun dengan mengalaminya sendiri, kamu jadi bisa bercerita banyak dan menjadi berkat bagi orang lain dalam 'pengalaman istimewa'mu tersebut.

Jika lain kali kamu bertanya mengapa hal buruk terjadi pada orang baik seperti dirimu, cobalah untuk menanyakan pada diri sendiri, apa yang dapat kamu pelajari melalui pengalaman itu? Apa yang telah diajarkan oleh pengalamanmu dalam hal itu? Kamu pasti mendapatkan sudut pandang baru dalam memandang kehidupan!

Berhentiah .

Banyak hal dapat membuat langkah kita terhenti. Tragedi, kemarahan, luka hati, peristiwa-peristiwa sepele, semua itu bisa saja menghentikan langkah kita; sementara sang waktu tidak pernah mau mengerti. Dia terus saja berlari tanpa kita sempat mengikuti di belakangnya. Sayang sekali jika langkah kita mandek karena hal-hal yang tak penting. Betapa kita akan melewatkan banyak hal dalam hidup!

Yaah.. mungkin pada saat mengalaminya, kita beranggapan bahwa nasib kitalah yang paling malang di dunia ini, persoalan kita yang paling besar, hati kita yang paling terluka. Dan mulailah kita melihat segala bentuk kemalangan yang terjadi dalam hidup kita sendiri. Kita lupa pada orang-orang yang tidak seberuntung kita di luar sana!

Well, bukankah tiap orang harus mengalami kepahitannya masing-masing? Kita masing-masing berjalan di jalan kepedihan kita, jalan yang kita tahu akan membawa kita pada tujuan lebih tinggi yang Tuhan mau tempatkan dalam hidup kita. Namun, jangan terlalu dimasukkan ke hati, jangan terlalu pedulikan apa yang terjadi. Segala persoalan itu terus saja melambai-lambai kepadamu, mereka takkan pernah berhenti, hingga kamu benar-benar memberi perhatian penuh kepada mereka. Bayangkan apa yang akan terjadi jika kita terus menerus berhenti. Kita takkan pernah sampai pada tujuan akhir!

Sungguh sayang jika kita terlalu menganggap penting hal-hal yang sebenarnya tak penting dan melupakan esensi keberadaan yang sungguh penting, yaitu tujuan akhir kita. Karena terlalu terpaku pada hal-hal remeh temeh, seringnya kita jadi lupa pada apa yang lebih penting yang menunggu kita di ujung sana.

Mungkin kita perlu berhenti sejenak untuk merenung. Mengingat kembali apa-apa yang telah terjadi dan mengadakan perbaikan diri. Tapi keadaan tak mau tahu. Waktu tak peduli. Hati kita mengkin teriris, membutuhkan lebih banyak lagi waktu untuk pulih, tapi tiada yang mau berhenti untuk mendengarkan keluh kesah kita!

Berhentilah sesekali, tapi jangan untuk mematung di sana. Berhenti untuk mensyukuri segenap kebaikan dan pemeliharaan Tuhan. Lakukan refleksi diri. Tapi jangan mandek. Kamu akan kehilangan banyak hal baik. Hidup akan berlalu dan meninggalkanmu jika kamu tak berjalan bersamanya!

Berjalanlah terus, tengoklah ke kanan dan ke kiri. Tersenyumlah pada mereka yang menanti kejatuhanmu. Tunjukkan pada mereka bahwa kamu takkan menyerah pada bujuk rayu mereka. Nikmati tiap langkah dalam perjalanan hidupmu!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar